Jurnalisme investigasi menghabiskan waktu, mahal dan berisiko. Tak jarang para jurnalis investigasi perlu meyakinkan redakturnya untuk melakukan ini, apalagi kalau peristiwa hari-ke-hari sudah menyediakan cukup bahan berita untuk mencetak sebuah koran yang sangat memuaskan. Jadi mengapa jurnalisme investigasi berharga, dan apa alasan utama yang membuat orang tak suka terhadap jurnalisme ini?
Di negara-negara transisional, para pemilik koran mungkin mempercayai jurnalisme investigasi sebagai produk budaya ‘Barat’, yang tidak cocok untuk sebuah negara berkembang. Tapi praktik ini tidak selalu membutuhkan waktu yang panjang dan biaya besar. Ada banyak contoh liputan watchdog di mana para wartawan memproduksi berita-berita investigasi yang hebat hanya bermodalkan tekad dan komitmen.
Gavin MacFadyen, Direktur Centre for Investigative Journalism yang berkantor di Inggris, sangat meyakini pentingnya jurnalisme investigasi:
“Ketika laporan-laporan investigasi yang serius terbit, orang membicarakannya. Banyak yang tahu dari cerita mulut ke mulut. Penjualan koran meningkat, angka baca naik, program-program mendapatkan pengakuan dan lebih penting lagi mereka mendapatkan pembaca setia. Manakala sebuah berita mempengaruhi banyak orang, mereka membicarakannya, dan akan mengikutinya. Ini terjadi di banyak negara dan mempengaruhi kultur media. Para redaktur dan produser menjadi praktisi jurnalisme investigasi yang lebih canggih, atau lebih agresif, mulai menggunakan undang-undang media untuk mendukung dan bukan mengerem liputan investigasi, serta merangkul pemirsa dan pembaca dengan laporan-laporan yang lebih agresif.”
Selain itu, jurnalisme investigasi membantu menegakkan demokrasi. Berita-berita yang sekadar meneruskan rilis resmi tanpa menelisik lebih jauh dari itu membuka peluang bagi penguasa untuk mengatur agenda. Itu jenis berita yang dibuat dari atas ke bawah. Prinsip-prinsip demokratis, di antaranya partisipasi masyarakat serta akuntabilitas dan transparansi pemerintah, terancam gagal kalau media tidak menelisik atau memberikan informasi dan analisis yang mempertanyakan klaim dan kontra-klaim dari faksi-faksi yang bersaing. Jurnalisme investigasi dibutuhkan untuk tumbuh-kembangnya demokrasi.