1.1.1. Pakar


Ada pakar untuk hampir semua bidang: sejarawan, peneliti, pengacara, insinyur, dan banyak lagi. Ketika menangani urusan korporasi (misalnya aktivitas perusahaan multinasional), amatlah penting untuk mengidentifikasi pakar yang tepat, seperti orang yang bekerja untuk perusahaan yang menjadi subyek investigasimu. Yang terpenting, cari tahu bagaimana orang ini menguasai area kepakarannya dan apakah dia terlibat dalam persoalan yang tengah Anda investigasi. Beragam pakar dari bidang yang saling berkaitan dapat memberikan pandangan baru terkait subyekmu. Seorang pengacara, polisi, dokter atau bahkan seorang penyidik bisa sama bermanfaatnya seperti juru kampanye hak asasi manusia (HAM) bagi artikelmu mengenai pelanggaran HAM.

Akan tetapi, tidak semua pakar setara atau sama-sama bisa diandalkan. Mintalah rekomendasi dari sesama jurnalis yang Anda percaya; lakukan riset mengenai orang tersebut di Internet. Cari tahu untuk siapa mereka melakukan riset, mengingat peneliti yang didanai oleh kepentingan komersial bisa memiliki bias yang sama dengan para pelobi. Perhatikan berbagai kritik terhadap karya mereka, dan ingatlah baik pujian maupun kritik muncul dari pertarungan ide dalam satu disiplin tertentu.

Bahkan pakar terpercaya (atau laporan pakar) perlu diselidiki. Kalau ada ketidaksesuaian di antara pakar, Anda harus mencari cara untuk mempresentasikan perbedaan tersebut sesuai konteks, agar pembaca paham betul. Tapi kalau opini pakar secara jelas lebih condong ke satu sisi, sewajarnya mendengarkan nasihatnya, meski Anda bisa saja salah. Ketika pendapat para pakar terbelah dua, Anda berhutang penjelasan kepada pembacamu. Sejak dulu, media menyajikan debat seimbang perihal pemanasan global. Baru belakangan tersingkap bahwa banyak ‘pakar’ yang menyangkal pemanasan global merupakan orang bayaran dari pelobi energi. Nyatanya begitu banyaknya bukti ilmiah, selama bertahun-tahun, memperlihatkan pemanasan global memang terjadi dan berbahaya.

Di banyak negara yang pemerintahan pusatnya berfungsi baik, kantor pemerintahan dan para pakar dianggap sebagai sumber informasi terpercaya. Terdapat sejarah panjang di balik laporan-laporan ilmiah yang tampaknya netral,catatan pertemuan yang akurat, persidangan dan registrasi. Dalam berita-berita yang besar dan kontroversial percaya begitu saja terhadap laporan-laporan tersebut dapat terbukti naif dan berbahaya. Pakar dari pemerintah bisa saja salah atau benar seperti ahli lainnya — dan pada beberapa kasus mungkin mereka berada di bawah tekanan pemerintah supaya memberikan informasi yang sangat terbatas. Kala Anda perlu mempertimbangkan informasi dari pakar-pakar ini, seperti dari narasumber lain, pikirkan konteks dan motif yang mungkin ada di baliknya. Masalahnya, orang-orang dalam ini sering kali sangat paham persoalan, sehingga mengasumsikan mereka selalu bias sama merugikannya dengan berasumsi bahwa mereka selalu benar dan netral. Sama seperti perlakuan terhadap narasumber bukan pakar, verifikasi semua informasi yang diberikan oleh para pakar dengan cara bicara kepada narasumber kedua. Sesekali Anda bisa meminta kantor pemerintahan untuk memberikan penjelasan tidak resmi atau off the record dari salah satu pakar mereka. Hal itu bisa memberimu latar belakang yang luas, walaupun Anda tidak bisa mengutipnya untuk tulisanmu.

Kita cenderung untuk berpikir bahwa badan-badan internasional hanya merupakan penyedia laporan dan peraturan tertulis saja. Sesungguhnya mereka juga bisa menyediakan kontak-kontak yang berguna, dari negara asal mereka sekaligus dari negara tempat mereka beroperasi. Mereka tidak punya kewajiban untuk menolongmu, tapi bisa sangat membantu kalau didekati dengan benar, apalagi jika pertanyaanmu berhubungan dengan isu yang sangat menarik bagi mereka. Tetapi justru karena hal tersebut, badan donor (seperti semua organisasi lainnya) dan lembaga jenis lain seringkali diatur secara ketat oleh kebijakan dan prinsipnya masing-masing, atau oleh organisasi pendukungnya. Riset yang baik akan membantumu menggunakan komentar dan informasi mereka sesuai konteks sekaligus mempertimbangkan apakah Anda juga perlu mewawancarai narasumber lain untuk mengimbangi informasi tersebut.

Terkadang, Anda bisa ‘menyingkirkan’ beberapa kontak denganmembiarkan orang tahu bahwa Anda sedang menginvestigasi sebuah topik, atau telah memiliki informasi tertentu. Anda dapat melakukannya secara informal, dengan menggunakan jaringan kontakmu; misalnya menerbitkan tulisan pendahulu mengenai proyek investigasimu. Pada titik ini, orang-orang baru mungkin akan memberikan informasi tambahan secara sukarela, atau narasumber yang sebelumnya enggan mungkin akan maju untuk ‘mengoreksi’ ceritamu. Selalu pertimbangkan pro dan kontra taktik ini hati-hati, karena bisa saja menjadi bumerang. Mungkin orang akan mulai memperhatikanmu dan buru-buru menyembunyikan bukti, membungkam saksi atau melakukan tindakan lain untukmencegahmu!

Gagal menemukan seorang pakar untuk mendukung tulisanmu, bukan berarti Anda tidak dapat melanjutkan langkahmu. Bisa jadi Anda salah — atau mungkin hanya karena bertanya kepadapakar yang salah, atau menanyakan pertanyaan yang keliru. Memasukkan keragaman pendapat di dalam tulisan menunjukkan Anda berpikiran terbuka dan itu bisa mendorong pakar lain yang berbeda pandangan untuk ikut berpendapat.