4. Bagaimana Cara Menangani Angka?

4. Bagaimana Cara Menangani Angka?


Jurnalisme investigasi kebanyakan bersifat kualitatif: Ia mencari tahu mengapa dan bagaimana sesuatu bisa salah, dan siapa yang mungkin bertanggung jawab. Akan tetapi hampir semua laporan investigasi juga memiliki data kuantitatif. Seberapa besar defisitnya? Bagaimana statistik penangkapan ikan ilegal di negaramu? Berapa banyak pasien yang ditolak oleh klinik setiap tahun?

Ini berarti Anda perlu tahu cara membedakan angka yang besar dari yang kecil dan memahami angka-angka tersebut melalui kalkulasi sederhana seperti persentase. Bukan lantaran sangat menyukai angka, kebanyakan memilih menjadi wartawan investigasi. Tapi angka tidaklah sulit dan nyatanya penting dalam laporan investigasi.

Banyak orang yang merasa tidak cakap dengan angka justru cukup mahir menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari: menyusun bujet pengeluaran harian, menghitung apakah tiket kereta musiman lebih menguntungkan, atau menegosiasikan kenaikan gaji. Cara banyak sekolah mengajar berhitung turut menanam rasa takut terhadap ‘matematika’ bahkan pada orang yang dapat berhitung dengan baik; mereka akhirnya tidak belajar menghubungkan aplikasi praktis angka-angka dengan ilmu matematika yang abstrak.

Berita bagusnya bagi para jurnalis, penggunaan angka di media lebih fokus kepada aplikasi praktis dan cenderung kualitatif (contohnya, untuk memahami siapa yang mengumpulkan data statistik, bagaimana dan mengapa). Tapi Anda memulai dengan memahami dasar-dasarnya. Misalnya, jika ingin mengetahui rincian tugas resmi dan efesiensi kerja seorang perawat klinik, Anda bisa menyewa tenaga ahli untuk membantumu membuat jadwal ‘keseharian yang khas’ untuk profesi itu. Kemudian, melalui observasi dan wawancara, Anda bisa mengetahui:

>   Tugas apa yang paling memakan waktu? Apakah para perawat menggunakan jalan pintas? Apa itu? Apakah para perawat mendapatkan terlalu banyak tugas untuk dilakukan dalam jadwal yang terbatas?

>   Bagaimana hubungan antara tugas seorang perawat dengan angka rata-rata jumlah pasien yang mengunjungi klinik? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melayani satu pasien?

Sama halnya jika hendak menganalisa sampel udara, Anda bisa mencari tahu zat apa saja yang mengotori udara, dan bertanya kepada ahli medis apakah itu berbahaya dan berapa tingkat konsentrasi polutan tersebut di udara yang membahayakan kesehatan. Cocokkan level-level tersebut dengan regulasi udara bersih di negaramu. Anda mungkin akan menemukan masalah ini sudah ada sejak lama dan angka-angkanya tidak banyak berubah semenjak itu. Mungkin juga, ‘puncak’ yang mirip terlihat muncul secara berkala atau bahkan sekarang angka-angka itu turun dibandingkan sebelumnya! Tugas wartawan menginterpretasikan angka-angka tersebut dan memutuskan apakah masalah itu memang semakin besar atau hanya lebih terekspos. Tapi angka saja tidak cukup. Barangkali inti ceritamalah terletak pada konteksnya — mengapa masalah itu lebih nyata sekarang?

Statistik cuaca termasuk kumpulandata numerik tertua yang dicatat oleh banyak negara. Di Afrika, misalnya, statistik cuaca termasuk statistik pertama yang direkam pemerintahan kolonial, bahkan bisa ditelusuri jauh ke belakang melalui cerita yang diturunkan dari mulut ke mulut mengenai banjir dan periode kekeringan di masa lalu. Di banyak negara Asia, ada juga basis data yang khusus mendokumentasikan pola cuaca. Di Eropa Tenggara, catatan cuaca resmi tertua berasal dari akhir abad 19. Jadi Anda mungkin perlu menginvestigasi apakah kondisi cuaca seperti perubahan iklim, banjir dan masa kekeringan, benar-benar belum pernah terjadi di negaramu. Anda bisa membandingkan dan menganalisis data fluktuasi pada pola cuaca.

Intinya, selalu pasang mata bagaimana data bisa berkontribusi pada tulisan. Kadangkala ada yang membantumu memberikan usul-usul, tapi sering kali Anda harus menemukan beritamu sendiri. Ide tulisan dapat datang dari apa yang Anda baca, dengar sekilas atau bahkan dari siaran pers. Siaran pers tidak dibuat untuk ditelaah secara statistik — atau setidaknya, itulah yang diharapkan penulisnya. Namun sering kali siaran pers memberikan informasi kunci dan mungkin menuntun wartawan kepada berita yang lebih besar. Reporter investigasi yang baik tidak akan melewatkan petunjuk apapun. Tetaplah skeptis terhadap angka-angka, grafik dan atau format lain dari data kuantitatif. Mungkin awalnya data dari rilis tersebut terlihat unik dan menarik untuk ditulis, tapi reporter investigasi yang baik harus mempertanyakan metode yang dipakai untuk menghasilkan data itu, misalnya bagaimana survei dilakukan, bagaimana sampelnya dipilih, siapa yang mendanai dan mempublikasikannya, serta apakah mereka punya kepentingan untuk sengaja mengabaikan detail paling penting?